Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Ada banyak penyebab kematian anak kelinci di bawah umur 3 bulan. Namun dari sekian banyak penyebab tersebut mayoritas disebabkan oleh pola penyapihan yang tidak beres. Mari kita memakai paradigma yang rasional dalam hal ini. Anak kelinci butuh pasokan Air Susu Induk ASI sejak lahir hingga umur antara 32-37 hari. Ini normalnya. Sebagian ada yang mencapai 42 hari masih menyusu. Jika disapih dibawah umur itu, dampak yang nyata ialah kurang gizi. Rumput yang dimakan sejak umur 17-35 hari sesungguhnya belum cukup untuk mengganti gizi ASI. Anak-anak lucu ini selain memang secara naluriah sangat bergantung pada asupan gizi dengan pola yang nikmat dengan cara menyusui induknya, juga butuh gizi yang cukup dari ASI sebagai energi. Tak heran jika banyak kelinci yang disapih dibawah umur 35 hari sering murung dan lesu. Sekalipun sebagian kelinci tidak mengalami masalah yang fatal disapih di bawah umur standar itu tetapi tetap saja hal itu tidak baik. Hanya sedikit yang tahan hidup lama. Bagi yang tidak tahan dan selalu kangen dengan ASI kelinci stres, setelah stress ia akan males makan rumput atau konsentrat. Di situlah benih-benih kematian berkembang, apalagi dicampur dengan kelinci lain yang mungkin dirasakan tidak membuat nyaman dirinya. Kalaupun kelinci sudah menyusui sampai lebih 35 hari, kita pun tidak boleh memisahkan dari induknya secara mendadak, butuh proses pemisahan berpola, misalnya pagi dipisah, sore dikumpulkan kembali. Pola ini bias dilakukan antara 4-6 hari. Bagi kelinci anak, sebagaimana manusia, peranan Ibu bukan semata menyusui, tetapi juga sebagai pelindung. Lihatlah dengan fakta di mana sang induk setiap waktu selalu memberi kasih saying pada anak-anaknya dengan cara menjilati atau menikmati kebersamaan saat makan dan tidur. Dari sisi psikologi ketergantungan ini membuat anak-anak sulit berpisah. Makanala dipisah secara mendadak sering mengakibatkan stress dan kehilangan selera makan, bahkan selera hidup. Kita harus paham dan sadar bahwa sebagian dari kelinci kita memiliki daya tahan tubuh yang berbeda, seperti manusia. Ada yang mudah sakit dan ada yang kebal penyakit. Sebagai langkah aman, maka kita mesti memberlakukan semuanya sebagai kelinci yang rentan penyakit, terutama cara itu kita bias menjaga anak-anak kelinci dari kematian. Anak kelinci yang dipisah secara mendadak biasanya mudah terserang bakteri ganas semacam Pasteurella multocida, enterotoxemia yang mendorong produksi gas dan mengakibatkan bloat/kembung atau bahkan bisa jadi mengakibatkan stress akut dengan penyakit caecal impaction mati secara mendadak. Maka, kalau ada pertanyaan, mengapa banyak kelinci anakan yang dibeli itu mati? Jawaban mendasarnya mudah, yakni pola penyapihan yang tidak beres, selain karena masalah stress akibat perjalanan kendaraan tentunya. Tradisi baru. Seharusnya kita memang memulai tradisi baru dalam hal penyapihan ini. Jika mau aman, seyogianya kelinci anak diperjual-belikan setelah umur 3 bulan. Mutazim Fakkih, Ahli Kelinci dari Klaten mengatakan, “saya tidak akan pernah melepas kelinci saya di bawah umur 3 bulan. Sebab kalaupun tidak mengakibatkan kematian, biasanya anakan itu jelek untuk indukan. Induk yang baik adalah yang dirawat secara baik sejak kecil, terutama sehat bersama sang induk,” ujar pemilik kelinci Indukan berjumlah lebih seribu ekor ini. Menurut Tazim, ia tidak merasa rugi terbebani pakan selama pemeliharaan anak-anak kelici selama 2 bulan. Sebab ia bisa merasionalisasikan harga jual dengan biaya pakan dan perawatan. Dengan cara itu Tazim membuktikan angka kematian kelinci sangat rendah dan mereka yang hidup bisa menjadi indukan berkualitas. fm/kki bersambung Lihat Pendidikan Selengkapnya
Jikavidioini bermanfaat jangan lupa like komen dan SUBCRIBE dibawah ini kawan ?Jika ada pertanyaan silahkan komen dibawah kawan#beryukur_atas_keadaan_kawan# Penyebab Kelinci Tenang dan Cara Mencegah Agar Tak Sirep Penyebab kucing tupai mati– Memelihara kucing tupai rias atau pedaging memang menyenangkan bisa diajak main dan menggemaskan. Tapi sayangnya masih banyak di antara kita yang mengeluh karena setiap merawat kelinci pasti mudah mati. Terutama terwelu yang masih kecil. Cak kenapa sih kelinci saya cepat mati tiba-tiba? atau Barang apa penyebab terwelu mati kejang kejang? Pokoknya suka-suka saja keluhan para pemelihara kelinci di grup-grup facebook. Sudahlah lakukan itulah kita di sini akan memberi informasi terkait penyebab kucing tupai mati semoga semua dapat mengambil pelajarannya serta dapat mencegahnya sewaktu-waktu. Umumnya kucing belanda pelalah senyap di momen-saat tertentu, misalnya perubahan musim dari adem ke menggiurkan, berasal terang ke tahun hujan, ketika melahirkan, pasca- berputra atau banyak juga yang seketika mati tanpa diketahui apa penyebabnya. Tapi sekurang-kurangnya saya berhasil merangkum beberapa penyebab nan diambil dari asam garam pribadi dan imbangan-teman di facebook mengenai alasan cak kenapa kelinci cepat hening. Penyebab Kelinci Mati dan Mandu Mencegahnya Di pangkal ini faktor utama kematian si kelinci 1. Karena Kucing belanda Nyeri Angka pertama dari penyebab kucing tupai senyap yaitu karena sakit, dan beliau dapat terserang ki aib karena cak semau bakteri yang masuk ke n domestik tubuhnya maupun gerendel tahan tubuhnya yang lemah. Sehingga biarpun sakit itu datangnya pecah almalik, kita ki ajek berusaha mencegahnya. Bagaimana caranya? Caranya ialah dengan merawat kandangnya, menyucikan tempatnya, membuang sempuras dan memperhatikan lengkap makannya sehari-hari. Tetapi bila terwelu sira sudah terlanjur sakit maka langsung saja diobati tanpa ditunda-tunda atau malah dibiarkan. Bayangkan belaka, kelinci yang sudah diobati saja belum tentu boleh sembuh total tambahan pula lain diobati sama sekali. Menurut pengamatan kami, kucing belanda yang mati akibat remai memang banyak dialami maka itu pencinta atau peternak kelinci, mulai dari mencret, muntah maupun yang lainnya. Tapi saya kagumi mereka selalu mengambil kursus sebelumnya. Maka diharapkan juga kerjakan imbangan-teman agar selalu mengambil pelajaran berusul murka alam ini. 2. Ki gua garba Kelinci nan Tidak Memadai Riuk satu sebab terwelu kalian nyenyat adalah karena faktor makanan atau karena pemberian pakan nan tidak sewajarnya. Misalnya sobat memberi kas dapur nan mengandung mangsa pengawet dan kimia sehingga kelinci keracunan. Atau bisa pun karena kas dapur pokoknya kurang bersih dan mengandung parasit. Seperti kucing belanda yang diberi pakan sayuran, belaka ternyata sayuran tersebut belum dicuci nirmala, sehingga incaran kimia dan parasitnya belum hilang. Hasilnya dapat mengakibatkan kelinci tersebut keracunan dan mati. Maka berpangkal itu berilah ia pakan nan bergizi dan bernutrisi tinggi biar kondisi tubuh kelinci burung laut cegak. 3. Kelaparan Rezeki Wah kerjakan poin yang ketiga ini terlampau memalukan, masa iya kita menelantarkan begitu saja sebatas kamu kelaparan, lemas dan jadinya sepi. Tapi anehnya kasus ini pun masih terjadi di pematang pencinta hewan. Harusnya sesibuk-sibuknya mereka jangan sampai tengung-tenging memberinya peranakan yang menyehatkan. 4. Kelinci Mati Karena Faktor Psikis Kelinci juga makhluk hidup sebagaimana makhluk semangat pada umumnya. Ia membutuhkan kebahagiaan dan mudah stres. Kondisi tersebut boleh terjadi jika tidak adanya perhatian dari pemiliknya, contohnya kucing belanda jarang diajak keluar dan di internal kandang terus sehingga stres. Kemudian kucing tupai berlinyak tapi tidak dipisahkan sama pemiliknya sehingga stres. Yang jelas hal itu jangan sampai terjadi, meskipun kelinci itu nakal tetap ia kalam perhatian sebagaimana yang lainnya. Kasian nanti dia bisa sunyi mendadak karena kurang bahagia. Ajaklah bermain di saat sore hari maupun pagi hari moga kucing belanda tak sunyi karena psikisnya terganggu. 5. Rendah Komunikasi Penyebab kucing belanda sirep yang terakhir adalah kurangnya komunikasi dari pemiliknya. Perlu kalian ketahui sob, bahwa kurangnya berkomunikasi dengan terwelu ternyata juga dapat menjadi penyebab kematian sang terwelu. Dan ini ada kaitannya dengan poin yang keempat, kelinci bisa mati karena kamu selalu mengabaikannya dan jarang mengajaknya bermain serta berkomunikasi ataupun cuek sehingga engkau kesepian. Sira lagi tidak menganggapnya bagaikan keluarga sira seorang, tapi malah menjadikannya begitu juga budak yang sahaja menjadi lamin di apartemen saja. Cukuplah itulah salah satu penyebab kelinci anda bisa ranah menginjak-berangkat. Jadi jangan nanar, walaupun sobat sudah lalu memberinya makan nan bergizi dan enggak sebagainya tapi sekiranya sobat cacat perhatian konstan dapat menyebabkan engkau enggak nyaman di kandang dan tenang berkelojotan. Baiklah sekian cuma pembahasan penyebab kelinci mati dan prinsip mencegahnya. Semoga cuma artikel ini terlampau penting buat sobat khususnya yang masih pemula-pemula. Dan yang belum tahu cara merawat kelinci dengan benar silahkan baca kaidah memelihara kelinci untuk pemula Banyakyang mungkin masih asing dengan istilah sel punca. Akan tetapi, sebenarnya sel punca bukanlah suatu hal yang baru. Sel punca sendiri sudah mulai dikembangkan sejak akhir tahun 1980-an. Hanya saja, sel punca baru menjadi populer beberapa tahun belakangan ini setelah sel punca berhasil digunakan sebagai salah satu alternatif pengobatan bagi para penderita penyakit yang awalnya dinilai Penyebab kelinci mati- Memelihara kelinci hias atau pedaging memang menyenangkan bisa diajak main dan menggemaskan. Tapi sayangnya masih banyak di antara kita yang mengeluh karena setiap merawat kelinci pasti mudah mati. Terutama kelinci yang masih kecil. Mengapa sih kelinci saya cepat mati mendadak? atau Apa penyebab kelinci mati kejang kejang? Pokoknya ada saja keluhan para pemelihara kelinci di grup-grup facebook. Nah untuk itulah kita di sini akan memberi informasi terkait penyebab kelinci mati agar semua dapat mengambil pelajarannya serta dapat mencegahnya sewaktu-waktu. Umumnya kelinci sering mati di saat-saat tertentu, misalnya pergantian musim dari dingin ke panas, dari terang ke musim hujan, ketika melahirkan, setelah melahirkan atau banyak juga yang tiba-tiba mati tanpa diketahui apa penyebabnya. Tapi setidaknya saya berhasil merangkum beberapa penyebab yang diambil dari pengalaman pribadi dan teman-teman di facebook tentang alasan mengapa kelinci cepat mati. Penyebab Kelinci Mati dan Cara Mencegahnya Di bawah ini faktor utama kematian si kelinci 1. Karena Kelinci Sakit Poin pertama dari penyebab kelinci mati adalah karena sakit, dan dia bisa terserang penyakit karena ada bakteri yang masuk ke dalam tubuhnya atau daya tahan tubuhnya yang lemah. Sehingga walaupun sakit itu datangnya dari tuhan, kita tetap berusaha mencegahnya. Bagaimana caranya? Caranya adalah dengan merawat kandangnya, membersihkan tempatnya, membuang kotoran dan memperhatikan pola makannya sehari-hari. Namun bila kelinci anda sudah terlanjur sakit maka langsung saja diobati tanpa ditunda-tunda atau malah dibiarkan. Bayangkan saja, kelinci yang sudah diobati saja belum tentu bisa sembuh total apalagi tidak diobati sama sekali. Menurut pengamatan kami, kelinci yang mati akibat sakit memang banyak dialami oleh pencinta atau peternak kelinci, mulai dari mencret, muntah atau yang lainnya. Tapi saya kagumi mereka selalu mengambil pelajaran sebelumnya. Maka diharapkan juga buat teman-teman agar selalu mengambil pelajaran dari musibah ini. 2. Makanan Kelinci yang Tidak Layak Salah satu sebab kelinci kalian mati adalah karena faktor makanan atau karena pemberian pakan yang tidak sewajarnya. Misalnya sobat memberi makanan yang mengandung bahan pengawet dan kimia sehingga kelinci keracunan. Atau bisa juga karena makanan pokoknya kurang bersih dan mengandung parasit. Seperti kelinci yang diberi pakan sayuran, namun ternyata sayuran tersebut belum dicuci bersih, sehingga bahan kimia dan parasitnya belum hilang. Akhirnya dapat mengakibatkan kelinci tersebut keracunan dan mati. Maka dari itu berilah ia pakan yang bergizi dan bernutrisi tinggi biar kondisi tubuh kelinci selalu sehat. 3. Kelaparan Makanan Wah untuk poin yang ketiga ini sangat memalukan, masa iya kita mengabaikan begitu saja sampai dia kelaparan, lemas dan akhirnya mati. Tapi anehnya kasus ini juga masih terjadi di kalangan pencinta hewan. Harusnya sesibuk-sibuknya mereka jangan sampai lupa memberinya makanan yang menyehatkan. 4. Kelinci Mati Karena Faktor Psikis Kelinci juga makhluk hidup sebagaimana makhluk hidup pada umumnya. Dia membutuhkan kebahagiaan dan mudah stres. Kondisi tersebut bisa terjadi jika tidak adanya perhatian dari pemiliknya, contohnya kelinci jarang diajak keluar dan di dalam kandang terus sehingga stres. Kemudian kelinci berantem tapi tidak dipisahkan sama pemiliknya sehingga stres. Yang jelas hal itu jangan sampai terjadi, meskipun kelinci itu nakal tetap ia butuh perhatian seperti yang lainnya. Kasian nanti dia bisa mati mendadak karena kurang bahagia. Ajaklah bermain di saat sore hari atau pagi hari agar kelinci tidak mati karena psikisnya terganggu. 5. Kurang Komunikasi Penyebab kelinci mati yang terakhir adalah kurangnya komunikasi dari pemiliknya. Perlu kalian ketahui sob, bahwa kurangnya berkomunikasi dengan kelinci ternyata juga bisa menjadi penyebab kematian si kelinci. Dan ini ada kaitannya dengan poin yang keempat, kelinci bisa mati karena anda selalu mengabaikannya dan jarang mengajaknya bermain serta berkomunikasi alias cuek sehingga ia kesepian. Anda juga tidak menganggapnya sebagai keluarga anda sendiri, tapi malah menjadikannya seperti budak yang hanya menjadi pajangan di rumah saja. Nah itulah salah satu penyebab kelinci anda bisa mati tiba-tiba. Jadi jangan bingung, walaupun sobat sudah memberinya makan yang bergizi dan lain sebagainya tapi kalau sobat kurang perhatian tetap dapat menyebabkan dia tidak nyaman di kandang dan mati kejang-kejang. Baiklah sekian saja pembahasan penyebab kelinci mati dan cara mencegahnya. Semoga saja artikel ini sangat bermanfaat buat sobat khususnya yang masih pemula-pemula. Dan yang belum tahu cara merawat kelinci dengan benar silahkan baca cara memelihara kelinci untuk pemula r9JlK5z.