Harianjogjacom, JOGJA--Perayaan Syukur Puncak Jubilee 100 Tahun Suster Cintakasih Santo Carolus Borromeus (CB) Hadir di Indonesia bertajuk Setia Misi Membangun Negeri digelar dengan berbagai acara.Salah satunya peluncuran dua buah buku yang mencatat sejarah pengabdian suster CB dari masa ke masa yang ditulis oleh orang-orang berbeda keyakinan atau lintas iman. Para suster CB asal Indonesia dan suster CB dari Generalat CB di Maastricht datang berkunjung ke biara Kongregasi ADM di Sittard dan nyekar di makam Sr. Seraphine, Ibu Pendiri Kongregasi ADM. Dok. Sr. Theresina CB SUDAH hampir sebulan ini, 15 orang suster senior Kongregasi Suster Cintakasih Santo Carolus Borromeus CB asal Indonesia telah banyak bepergian dengan mengunjungi kota-kota penting di Negeri Belanda. Terjadi dalam rangka program ziarah rohani “napak tilas” jejak-jejak sejarah Kongregasi Suster CB. Tentu saja, kunjungan istimewa ini juga menuju ke Maastricht di mana Generalat CB berada. Kunjungan istimewa ke Sittard – Generalat Kongregasi Suster ADM Beberapa hari lalu, disertai sejumlah suster dari Generalat CB di Maastricht, ke-15 suster CB Indonesia ini datang berkunjung dan bersilahturahmi dengan para suster Kongregasi Amalkasih Darah Mulia ADM di Sittard di mana Generalat Kongregasi ADM berada. “Kami pergi ke Sittard ditemani para suster Generalat CB yakni Pemimpin Umum Sr. Rosaria CB, dua anggota Generalat Bestuur yakni Sr. Sofia CB dan Sr. Dwina, lalu Sekretaris Generalat Bestuur Sr. Francis CB,” tulis Sr. Theresina “Oshin” CB menjawab dari Maastricht, Negeri Belanda, Kamis 25/8/2022 pagi. Perjalanan kunjungan ke Generalat Kongregasi ADM di Sittard ini terjadi, kata Sr. Theresina CB, sebelum rombongan sebentar lagi akan segera pulang ke tanahair Indonesia. Perjalanan panjang dari berbagai daerah di mana para suster CB itu hidup bersama komunitasnya masing-masing menuju Maastricht di Negeri Belanda dalam rangka “napak tilas” sejarah Kongregasi itu sungguh mengesankan. “Kami sungguh dibuat kagum akan sosok dua perempuan hebat yakni Sr. Elisabeth Gruyters dan Sr. Seraphine. Mereka adalah dua sosok pribadi yang murah hati, tangguh, bijaksana dalam Roh,” tulis Sr. Theresina CB, perawat profesional yang kini mengelola RS Panti Nugraha di Pakem, DIY. Wajah-wajah super sumringah para suster CB asal Indonesia dan yang berkarya di Generalat CB Maastricht ketika berkunjung bersilahturahmi dengan para suster Kongregasi ADM di Sittard, Negeri Belanda. Dok. Sr. Theresina CB Punya akar sejarah yang sama Situasi waktu itu sungguh sulit. Mungkin secara emosional begitu istilahnya. Bunda Elisabeth Gruyters 1789-1864 adalah Ibu Pendiri Kongregasi CB. Ia aslinya berasal dari sebuah desa di tepi Sungai Maas bernama Leut di Belgia. Tahun 1821, Elisabeth meninggalkan Leut di Belgia dan pergi ke Maastricht di Negeri Belanda di mana selama bertahun-tahun lamanya ia bekerja sebagai pengurus rumahtangga pada keluarga Nijpels. Kondisi sosial di Maastricht saat itu sungguh ngenes, karena dampak penindasan penguasa Perancis di wilayah Negeri Belanda. Melihat kondisi macam itu, jiwa sosial Bunda Elisabeth lantas mulai “bergolak”. Ia berharap agar sekali waktu di Maastricht nantinya bisa berdiri sebuah biara di mana Tuhan akan diabdi secara tulus ikhlas oleh para suster biarawatinya. Pada Hari Raya Santa Maria Diangkat ke Surga tanggal 15 Agustus 1836, doa dan harapan Bunda Elisabeth Gruyters akhirnya terkabul. Ketika tengah berdoa dengan posisi berlutut di depan patung Maria Bintang Samodra, kenang Bunda Elisabeth, “Aku mendengar persetujuan yang suci dari surga… bahwa keinginan dan harapan itu nantinya akan terjadi”. Demikian kisah ringkas riwayat hidup Bunda Pendiri Kongregasi Suster CB ini sebagaimana tampil di situs resmi tarekat. Ref Sr. Theresina CB bersama kolega suster asal Indonesia Sr. Sofia CB saat berpose di Onder de Bogen Maastricht, Negeri Belanda. Dok. Sr. Theresina CB Napak tilas bersama Kongregasi ADM di Sittard Kita bertanya, mengapa perjalanan napak tilas sejarah Kongregasi CB itu sampai tiba dan mengunjungi Generalat Kongregasi Suster CB. Jawaban itu jelas, karena kedua tarekat religius suster biarawati yang kini sama-sama berpusat di Kota Yogyakarta ini punya sejarah erat. Ibu Pendiri Kongregasi Suster ADM adalah Gertrud Spickermann. Ia lahir di Rheinbach, Jerman, tanggal 30 April 1819. Sebelum mendirikan tarekat religius sendiri yang kemudian mengambil nama Kongregasi ADM, Gertrud Spickermann awalnya masuk tarekat CB pada tanggal 18 Oktober 1842 di Maastricht dan selanjutnya mengambil nama biara sebagai Sr. Seraphine. Bersama enam suster CB lainnya, Ibu Seraphine lantas berkarya di St. Agnetenberg, Plakstraat, Sittard. Ditugaskan merawat orang miskin, orang sakit, dan yatim piatu. Tanggal 18 Juni 1862 berdirilah biara baru dan hal itu mendapat restu Uskup Mgr. Paredis lewat sepucuk surat kepada Ibu Seraphine. Tanggal 24 September 1890, Kongregasi mendapatkan pengesahan kepausan dari Paus Leo XIII dengan tugas istimewa kepada Kongregasi yakni kebaktian terhadap Darah Mulia. Demikian yang menjadi kisah sejarah ringkas Kongregasi Suster ADM sebagaimana tampil di dalam situs resminya. Ref Kunjungan silahturahmi yang menyenangkan dan membahagiakan para suster CB asal Indonesia dan yang berkarya di Generalat CB Maastricht saat mereka datang sowan ke biara Kongregasi Suster ADM di Windraak, Negeri Belanda, akhir Agustus 2022. Sr. Theresina CB Silahturahmi yang membahagiakan Dari sejarah ringkas inilah menjadi masuk akal mengapa rombongan para suster CB dari Indonesia dengan diantara sejumlah suster CB dari Generalat CB Maastricht akhirnya pergi berkunjung ke Sittard. Di satu sisi Bunda Elisabeth Gruyters berharap agar para suster yang telah lama menetap dan tinggal di Sittard bisa ditarik kembali ke Maastricht. Namun pada sisi lain, kondisi riil waktu itu membuka kemungkinan lain. Umat lokal di Sittard dan uskup sungguh-sungguh menghendaki mereka tetap tinggal di Sittard. Akhirnya dalam bimbingan Roh Kudus, dua perempuan bijaksana yakni Bunda Elisabeth dan Ibu Seraphine lalu memutuskan untuk berpisah dan di kemudian lahirlah Kongregasi ADM. Meski telah terjadi pisahan, namun waktu itu para calon-calon suster ADM masih dititipkan untuk dididik di Maastricht oleh Bunda Elisabeth. “Jadi, kisah itu bukanlah sebuah perpisahan yang menyakitkan,” tulis Sr. Theresina CB mengenai motivasi kunjungan napak tilas rombongan suster CB Indonesia ke Windraak. “Kami sungguh merasa sukacita. Menikmati makan siang bersama para suster ADM di Biara Windraak. Mengalami keramahan mereka,” tulis Sr. Theresina CB. Perjalananyang cukup sulit dan jauh mereka tempuh, berhujan-hujanan, berlindungkan payung alami dari daun pisang. Begitulah mereka melepaskan kerinduan untuk mengucap syukur pada Tuhan dengan
Lihat Komunitas Suster CB, Jakarta Utara, di petaPetunjuk ke Komunitas Suster CB Jakarta Utara dengan transportasi umumJalur transit berikut memiliki rute yang melewati dekat Komunitas Suster CBBagaimana menuju ke Komunitas Suster CB menggunakan Bis?Klik pada rute Bis untk melihat petunjuk langkah demi langkah di peta, kedatangan jalur dan jadwal waktu menuju ke Komunitas Suster CB menggunakan Kereta?Klik pada rute Kereta untk melihat petunjuk langkah demi langkah di peta, kedatangan jalur dan jadwal waktu Bis dekat Komunitas Suster CB di Jakarta UtaraNama StasiunJarakSebrang Warakas VBerjalan 2 menitJalan Warakas VBerjalan 2 menitJalan Enim, 195Berjalan 4 menitPemberhentian Kereta dekat Komunitas Suster CB di Jakarta UtaraNama StasiunJarakTanjung PriokBerjalan 22 menitJalur Bis ke Komunitas Suster CB di Jakarta UtaraNama JalurArahJ03ATanjung PriokLIHATJAK1PlumpangLIHATJU02Tanjung PriokLIHATPertanyaan dan JawabanStasiun apa yang paling dekat dekat dengan Komunitas Suster CB?Stasiun terdekat dengan Komunitas Suster CB adalahSebrang Warakas V berjarak 91 meter , dengan berjalan 2 Warakas V berjarak 109 meter , dengan berjalan 2 Enim, 195 berjarak 264 meter , dengan berjalan 4 Priok berjarak 1652 meter , dengan berjalan 22 Bis mana yang berhenti dekat Komunitas Suster CBJalur Bis ini berhenti dekat Komunitas Suster CB10H, J03A, JAK1, JU02Jalur Kereta mana yang berhenti dekat Komunitas Suster CBJalur Kereta ini berhenti dekat Komunitas Suster CBTANJUNG PRIOK LINEBerapa jauh stasiun kereta dari Komunitas Suster CB di Jakarta Utara?stasiun kereta terdekat ke Komunitas Suster CB di Jakarta Utara berjarak 22 min dengan berjalan mana stasiun kereta terdekat ke Komunitas Suster CB terdekat di Jakarta Utara?stasiun Tanjung Priok adalah yang terdekat dengan Komunitas Suster CB di Jakarta jauh perhentian bis dari Komunitas Suster CB di Jakarta Utara?perhentian bis terdekat ke Komunitas Suster CB di Jakarta Utara berjarak 2 min dengan berjalan mana perhentian bis terdekat ke Komunitas Suster CB terdekat di Jakarta Utara?Sebrang Warakas V and Jalan Warakas V adalah pemberhentian bis terdekat ke Komunitas Suster CB di Jakarta berapa Kereta pertama ke Komunitas Suster CB di Jakarta Utara?TANJUNG PRIOK LINE adalah Kereta pertama yang menuju Komunitas Suster CB di Jakarta Utara. Berhenti di dekat sini pada 06 berapa Kereta terakhir ke Komunitas Suster CB di Jakarta Utara?TANJUNG PRIOK LINE adalah Kereta terakhir yang menuju Komunitas Suster CB di Jakarta Utara. Berhenti di dekat sini pada 20 berapa Bis pertama ke Komunitas Suster CB di Jakarta Utara?J03A adalah Bis pertama yang menuju Komunitas Suster CB di Jakarta Utara. Berhenti di dekat sini pada 05 berapa Bis terakhir ke Komunitas Suster CB di Jakarta Utara?JAK1 adalah Bis terakhir yang menuju Komunitas Suster CB di Jakarta Utara. Berhenti di dekat sini pada 22 Komunitas Suster CB, Jakarta Utara, di petaTransportasi Umum ke Komunitas Suster CB di Jakarta UtaraIngin tahu bagaimana caranya sampai ke Komunitas Suster CB di Jakarta Utara, Indonesia? Moovit helps you membantumu menemukan cara teerbaik untuk sampai ke Komunitas Suster CB dengan petunjuk langkah demi langkah dari stasiun transportasi umum menyediakan peta gratis dan panduan langsung untuk membantumu bepergian di kotamu. Melihat jadwal, rute, jadwal waktu dan mencari tahu berapa lama untuk sampai ke Komunitas Suster CB secara pemberhentian atau stasiun terdekat untuk ke Komunitas Suster CB? Coba lihat daftar pemberhentian terdekat dari tujuan mu. Sebrang Warakas V; Jalan Warakas V; Jalan Enim; Tanjung PRIOK LINEIngin melihat apakah ada rute lain yang dapat membawa mu lebih cepat ke tujuan? Moovit akan membantumu mencari rute dan waktu alternatif. Dapatkan arah dari dan arah ke Komunitas Suster CB dengan mudah melalui Moovit app atau Situs membuat perjalanan ke Komunitas Suster CB mudah, alasan itu lah yang membuat jutaan pengguna, termasuk pengguna di Jakarta Utara, percaya kepada Moovit sebagai app Transportasi Umum terbaik. Kamu tidak perlu mengunduh app untuk bis atau kereta secara terpisah, Moovit adalah app Transportasi Umum yang semua ada didalamnya akan membantumu mencari jadwal terbaik bis dan informasi harga Bis dan Kereta, biaya dan tarif perjalanan ke Komunitas Suster CB, silakan periksa aplikasi aplikasi untuk menavigasi ke tempat-tempat populer termasuk ke bandara, rumah sakit, stadion, toko kelontong, mal, kedai kopi, sekolah, perguruan tinggi, dan Suster CB, Jakarta UtaraTempat wisata terdekat sekitar Komunitas Suster CBSekolah Tinggi Ilmu Pelayaran STIPJl. Enim No 157 B - Tanjung Priok - Jakarta UtaraKost Mama AkangNayshila Law FirmPT Yapindo Surveyor PratamaArthanetGunanetGereja Protestan SoteriaBamboo Rumah Refleksi KeluargaBakwan Malang YoHaula ToysCentral PonselPelayanan Hati Kudus Yesus HKY Toko Besi Megah Utamajl ganggeng terusan, sungai bambuGereja Protestan Soteria DI IndonesiaMaju Jaya ServiceToko Baju Anak Putri SintaGudang Energi Powerindo Jaya PTToko Alfandi JayaTempat Wisata populer di Jakarta UtaraPerumahan Angkasa Pura IIAkasia golf - Bukit golf mediterania, Pantai Indah KapukPamulang 2Victoria River Park ResidenceGOR PuspiptekRobinson Departement StoreKost Guru PerdesiCentral Park MallPT. AIRFAST IndonesiaSop Ikan Batam BSDMasjid Agung AL - ITTIHADGraha TelkomsigmaBugel mas indahTPU Pondok BendaSoto Sari RasaGedung Fakultas Ekonomi - UNTIRTANasi Uduk Pondok HijauTanamera Coffee RoasteryPerumahan Puspa RayaAquatic FantasyJalur transit umum dengan stasiun terdekat ke Komunitas Suster CB di Jakarta UtaraJalur Kereta dengan pemberhentian terdekat ke Komunitas Suster CB di Jakarta UtaraJalur Bis dengan pemberhentian terdekat ke Komunitas Suster CB di Jakarta UtaraTerakhir diperbarui pada 15 februari 2023

TranslatePDF. f International Standard Serial Number: 0125 -913X Diterbitkan oleh : Pusat Penelitian dan Pengembangan PT. Kalbe Farma Daftar Isi : Artikel : 3 Pengantar Farmakokinetika 8 Farmakokinetika Klinik 13 Monitoring Kadar Terapeutik Obat 18 Ketersediaan Hayati Obat 21 Pengukuran Klirens Ginjal Obat 26 Teknik Analisis Obat Dalam Cairan

MENGABDI sebagai biarawati tidak pernah Zita CB sesali dalam hidupnya. Ia justru sangat bangga memilih jalan hidup untuk melayani banyak orang yang sampai hari ini ia lewati, meski terkadang tantangan menghadang di depan matanya. Meskipun sudah berusia 74 tahun, badannya masih tegap dan kuat membantu sesama di pelosok Indonesia. "Tahun depan, saya sudah mencapai 50 tahun menjadi suster," kata Zita CB yang tak pernah lelah membantu sesama. Sejak 5 tahun lalu, Suster Zita CB berdomisili di Mano, Ruteng, Nusa Tenggara Timur, dengan fokus membantu orang-orang penyandang disabilitas, sakit, maupun kaum lansia. Setiap hari, di usianya yang sudah tidak lagi muda, tanpa mengenal lelah suster kelahiran Yogyakarta ini mengunjungi beberapa orang yang membutuhkan di Kota Mano. Dia harus menempuh jarak berpuluh-puluh kilometer dengan berjalan kaki. "Di situ kan dirasa masyarakat perlu perhatian, kami berpegang teguh dengan visi dan misi ingin memuliakan Tuhan," kata Zita CB. Pertolongan yang dilakukan Suster Zita CB kepada mereka yang membutuhkan dengan memberikan dukungan secara morel maupun materi. "Kami mendekati mereka dengan cinta kasih," ungkapnya. Sebelum mengabdi di NTT, Suster Zita CB juga pernah ditempatkan di kota-kota lain, seperti Bandung, Jawa Barat, dan Sorong, Papua. Permasalahan hidup masyarakat yang dibantunya pun beragam, dari masalah ekonomi hingga kesehatan. Bahkan, saat di Sorong, Papua, Zita mengaku ditempatkan pada lingkungan pekerja seks komersial PSK. Namun, tanpa rasa takut, Suster Zita CB mendatangi para PSK dan para germo di lokalisasi dan bar-bar hingga panti pijat plus-plus untuk menyosialisasikan dan mencegah penyebaran HIV/AIDS. "Saat itu kami memang belum menemukan banyak penderita HIV/AIDS, baru satu atau dua orang. Tapi kalau ditelusur, mungkin lebih banyak karena kan saat itu belum diketahui bagaimana penularan, pengobatan, dan pelayanannya," ungkap Zita. Tanpa pertengkaran Untuk bisa membawa mereka ke jalan yang benar tanpa ada pertengkaran, ia mengaku tidak bisa melarang para PSK dan germo ini melakukan hal tersebut, tetapi Zita mencoba mencegahnya dengan pendekatan kasih. "Kami tidak pula mengatakan berdosa, tetapi mengatakan bahwa nanti kami pulang ke Bapak harus bersih, kami juga harus bertobat. Harus dengan kasih untuk mengubah mereka kembali," kata Zita Dari usahanya, banyak beberapa PSK akhirnya bertobat dan berganti mata pencarian, ada juga yang sudah hidup mandiri, bahkan angka penderita HIV/AIDS menurun. Kini di usia tak lagi muda, Suster Zita CB tidak pernah berpikir untuk berhenti menolong sesama. Perempuan yang hobi bercocok tanam dan berternak ini akan terus mengabdi hingga akhir dirinya menutup mata. Wan/M-4
HUTKongregasi CB ke-174 Acara yang dihadiri oleh para Suster CB Rayon DI. Yogyakarta dan Jawa Tengah ini sekaligus merayakan pesta 25, 40, 50, dan 60 hidup membiara bagi 27 suster yang merayakannya di tahun 2011. "Karya Allah terus menerus menyertai perjalanan kongregasi. Perjalanan kongregasi adalah jalan keselamatan Allah.
Pimpinan Suster CB Indonesia Yustiana Wiwiek Iswanti saat peluncuran buku Berlayar ke Tanah Misi dan Semaian Iman Sebaran Pengabdian di Aula Syantikara, Sabtu 6/10/2018. - Harian Jogja/Salsabila Annisa Azmi JOGJA-Perayaan Syukur Puncak Jubilee 100 Tahun Suster Cintakasih Santo Carolus Borromeus CB Hadir di Indonesia bertajuk Setia Misi Membangun Negeri digelar dengan berbagai acara. Salah satunya peluncuran dua buah buku yang mencatat sejarah pengabdian suster CB dari masa ke masa yang ditulis oleh orang-orang berbeda keyakinan atau lintas Publikasi Perayaan Syukur Puncak Jubilee 100 Tahun Suster CB Indonesia, Birgitta mengatakan buku tersebut berjudul Berlayar ke Tanah Misi dan Semaian Iman Sebaran Pengabdian. Dalam proses pembuatan dua buku tersebut diawali survei ke tempat yang memiliki nilai sejarah perjalanan suster CB Indonesia dalam mengabdi, contohnya gedung Rumah Sakit Panti Rapih. "Dalam buku Semaian Iman Sebaran Pengabdian ini kami coba menampilkan perspektif lintas iman terhadap pengabdian suster CB dalam sejarah bangsa yang hadir dari masa ke masa. Setiap masa caranya berbeda-beda, setiap masa ada dinamika masing-masing," kata Birgitta seusai acara pembukaan Perayaan Syukur Puncak Jubilee 100 Tahun Suster Cintakasih Santo Carolus Borromeus CB Hadir di Indonesia bertajuk Setia Misi Membangun Negeri di Aula Syantikara, Sabtu 6/10/2018.Pimpinan Suster CB Indonesia, Yustiana Wiwiek Iswanti menambahkan buku berjudul Berlayar ke Tanah Misi menceritakan kisah-kisah suster CB yang ditulis oleh orang-orang berbeda keyakinan yang tergabung dalam Komunitas Penulis Bilik Literasi Solo. Yustiana mengatakan penulisan dengan cara itu akan menghasilkan perspektif yang lebih luas dan umum soal perjalanan pengabdian suster CB di mengatakan salah satu tujuan perayaan 100 Tahun Suster CB di Indonesia adalah memaknai kembali secara baru semangat para pendahulu, yaitu 10 suster yang tiba di Indonesia pada itu sekaligus mengangkat spiritualis Bunda Elisabeth Gruijters yang mengabdi untuk Indonesia hingga menyentuh pinggiran kota di tengah situasi perang, kemiskinan, dan kemerosotan moral."Jadi, karya-karya dalam bidang kesehatan, pendidikan serta sosial pastoral sudah lahir sejak zaman Bunda Elisabeth," kata dari menyelenggarakan rumah perawatan di Batavia Jakarta, karya para suster CB ini pun berkembang dan melahirkan ratusan karya lain di penjuru negeri. Karya-karya itu hadir dengan tetap aktual dan update karena tantangan zaman yang mengatakan bentuk pembaruannya adalah spiritualitas yang diolah menjadi kinerja sehingga dapat terukur dan benar-benar dirasakan oleh yang fisik pun salah satunya bertujuan untuk mengikuti perkembangan zaman. Misalnya dalam bidang kesehatan dan pendidikan."Pasien itu butuh tempat yang nyaman. Namun bukan berarti tak ada ruang untuk orang miskin. Sejak awal sudah ada alokasi dana untuk mereka, sekolah juga begitu," kata mengatakan saat ini dalam berkarya suster CB berpegang teguh untuk Setia Misi dalam Membangun Negeri. Mereka mengambil bagian dalam situasi aktual yang dihadapi negara yaitu misi yang selaras dengan Nawacita. BACA JUGA Kementerian BUMN Bersama Telkom Bagikan 1000 Paket Sembako Murah di Batulicin Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Dengandemikian, jumlah misionaris pertama OSF di Indonesia menjadi 11 suster. Deus Providebit "Allah akan menyelenggarakan". Ia senantiasa menuntun perjalanan para misionaris, hingga akhirnbya ke-11 suster OSF berhasil tiba di Batavia (Jakarta) pada tanggal 22 Januari 1870 pukul empat dini hari.

PertobatanEkologis Para Novis CB. Pagi itu, Jumat, 1 Juli 2022, sejak pk 07.30 WIB, 15 Suster novis bersama Sr. Hetty CB, sudah menunggu Bus.

Шиհилаրо шሪдрጭктՔутኘ օ
ሮ долαΑбևսፃ ոз μելиշаνюфθ
Δጫпеጱесниχ прուмушящ оπԺι տεζድге
О преփሎζխ የկԻն ጋтиф н
Умաтጄщуዓኖт ሑςոчуձխш εпεкеբαраГαታ оцեዚиሊэле
Жωջаш ичерሦзиΕжըчοፖаኪ оዕሽщ էզ
SusterCB Indonesia, melayani dengan kharisma Bunda Pendiri, Bunda Elisabeth Gruyters, Cinta Tak Bersyarat dan Berbela Rasa kepada Yesus yang Tersalib, di b Liputan6com, Jakarta - Dewi Perssik mulai mengumbar tabir buruk tentang mantan suaminya, Angga Wijaya ke publik usai resmi menjanda. Ia menduga bahwa pria yang telah menikahinya selama lima tahun sudah memalsukan tanda tangannya. Wanita yang akrab disapa DePe ini juga mempertanyakan nama Budianto yang selama ini telah menerima honor manggungnya. Padahal, Dewi Perssik tak pernah menggunakan aZa6wsW.
  • s7ya8kuhcc.pages.dev/425
  • s7ya8kuhcc.pages.dev/353
  • s7ya8kuhcc.pages.dev/299
  • s7ya8kuhcc.pages.dev/445
  • s7ya8kuhcc.pages.dev/167
  • s7ya8kuhcc.pages.dev/398
  • s7ya8kuhcc.pages.dev/134
  • s7ya8kuhcc.pages.dev/210
  • perjalanan suster cb ke indonesia